Minggu, 22 Juli 2012

Pengamatan Objek


Pengamatan Objek

A. Sikap Ilmiah
Apa yang dimaksud sikap ilmiah? Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus dimiliki seseorang saat melakukan proses ilmiah untuk menghasilkan produk ilmu. Beberapa sikap ilmiah yang penting dimiliki dan harus dikembangkan dalam melakukan pengamatan adalah sebagai berikut.

1. Peka terhadap Lingkungan
   
Seorang ilmuwan harus memiliki sikap peka terhadap perubahan lingkungan yang ada.

2. Selalu Ingin Tahu
   
Seseorang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi biasanya akan banyak bertanya. Keingintahuan atas sesuatu dapat menjadi dasar ditemukannya konsep , teori , dan hukum dalam bidang sains.

3. Berani Mencoba
   
Rasa ingin tahu yang tinggi apabila tidak disertai dengan keberanian mencoba.maka tidak akan terwujud. Seorang ilmuwan harus berani mencoba untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang ada dalam pikiran.

4. Jujur
   
Pengamatan yang dilakukan tentunya akan mendapatkan hasil. seburuk apapun hasil yang diperoleh kita tidak boleh memanipulasinya. Meskipun hal itu tidak sesuai dengan keinginan kita.

5. Objektif
   
Seorang ilmuwan harus dapat bersikap objektif, yang artinya gejala yang ditemukan tidak memihak pada seseorang yang belum jelas dasarnya.

6. Bertanggung Jawab
   
Secara ilmiah ataupun moral hasil penelitian harus dapat dipertanggung jawabkan. keselamatan masyarakat dan lingkungan harus diutamakan.

7. Terbuka
   
Seorang peneliti harus bisa berpikir positif dan berterus terang. Berani menerima saran dan kritikan untuk mendapatkan hasil yang baik.

8. Ulet
   
Dalam melakukan pengamatan membutuhkan suatu keuletan dan jangan mudah putus asa. Apabila gagal maka kita mencari jawaban atas kegagalan tersebut.

B. Kinerja Ilmiah
    
Supaya memperoleh hasil yang optimal dalam melakukan pengamatan, maka perlu dilakukan langkah-langkah yang terencana dan sistematis. Metode yang paling baik digunakan adalah metode ilmiah. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut.

1. Merumuskan Masalah
   
Sebelum melakukan pengamatan tentunya muncul masalah. Yang dimaksud masalah disini adalah segala sesuatu yang akan dipecahkan melalui penelitian atau pengamatan. Masalah-masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan ilmiah. Adanya perumusan masalah, maka arah pengamatan akan lebih jelas. dalam perumusan masalah juga ditentukan variabel-variabel apa saja yang berpengaruh terhadap penelitian. Variabel tersebut memiliki nilai, dapat berubah atau diubah.

2. Menyusun Dasar Teori
   
Pertanyaan-pertanyaan yang ada dijawab secara logis melalui teori-teori yang telah ada. Teori-teori yang ada didapatkan dari hasil penelitian orang sebelumnya yang telah diakui kebenarannya. Pencarian dasar teori dapat melalui buku-buku di perputakaan ataupun jurnal-jurnal di internet.

3. Merumuskan Hipotesis
   
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang akan dipecahkan. Pengambilan hipotesis ini berdasarkan kesimpulan pada dasar teori.

4. Menguji Hipotesis
   
Untuk menguji kebenaran hipotesis dapat dilakukan melalui eksperimen. Alat dan bahan serta cara kerja diperhatikan dengan benar supaya memperoleh data yang akurat.

5. Mengumpulkan Data
   
Data yang diperoleh dari eksperimen dinamakan data mentah. Data mentah berarti data asli yang belum diolah sama sekali.

6. Analisis dan inteprestasi Data
   
Data mentah yang diperoleh kemudian dianalisis. Biasanya mengolah data menggunakan statistik. Hasil dari analisis tersebut sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan.

7. Menarik Kesimpulan
   
Kesimpulan harus mengaju pada hipotesis yang telah dirumuskan.

C. Pengamatan Gejala Alam
    
Pengamatan merupakan suatu proses untuk mengenal sesuatu dengan memperhatikan suatu objek dan peristiwa. Suatu pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan panca indra untuk mengambil informasi atau pengetahuan dari objek dan peristiwa. Pengamatan tidak hanya menyerap setiap hal yang ada, melainkan memilih yang dapat  diamati. Pemilihan tersebut dipengaruhi oleh gagasan yang ada dalam pikiran pengamatan. Pengetahuan dan prinsip yang ada pada pengamat memengaruhi yang dilihat, didengar, dan dirasakan.
     Pengamatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pengamatan kualitatif. Pengamatan kualitatif yaitu pengamatan yang dilakukan hanya dengan menggunakan alat indra tanpa mengacu kepada satuan pengukuran baku tertentu. Sedangkan pengamatan kuantitatif yaitu pengamatan yang dilakukan dangan menggunakan alat ukur yang mengacu kepada satuan pengukuran baku tertentu.
    Pengamatan objek biologi tidak hanya dilakukan di laboratorium. Pengamatan biologi di alam merupakan awal dimulainya ilmu biologi. Pengamatan di alam mencakup pengamatan hewan, tumbuhan, dan factor fisik yang memengaruhinya, seperti  cahaya, suhu, kelembapan, dan ketinggian tempat.

1.   Pengamatan  Melalui  Pembedahan
     Mempelajari suatu makhluk hidup dengan menggunakan pengamatan tubuh luar akan memperoleh morfologinya. Untuk mendapatkan informasi atau konsep yang lebih lengkap tentang susunan tubuh hewan oerlu mengamati dan mempelajari anatomi tubuh hewan tersebut.
Oleh karna itu, kita perlu melakukan pembedahan dengan membuka kulit. Sebelum melakukan pembedahan, terlebih dulu kita perlu memahami arah pembedahan dan posis tubuh suatu hewan.
Sehingga kita dapat membagi menurut arah tubuh bagian depan (anterior), arah tubuh bagian belakang (posterior), arah tubuh bagian punggung (dorsal), dan arah tubuh bagian perut (ventral).

2.   Koleksi  Objek  Biologi
        Dalam mempelajari biologi kita akan menemukan masalah dan akan berusaha memecahkan permasalahan itu. Misalnya tidak semua objek penelitian dengan mudah ditemukan di sekitar kita karna objek tersebut langka atau habitat jauh sehingga kita membutuhkan suatu koleksi hewan awetan.
     Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat koleksi awetan antara lain sebagai berikut.

a.    Kelengkapan organ tubuh objek.
b.    Cara pengawetan dan penyimpanan objek.
c.    Kelestarian objek dengan membatasi pengambilan objek.
          Contoh koleksi objek biologi adalah sebagai berikut.
a.    Herbarium adalah pengkoleksian tumbuhan kering.
b.    Insektarium adalah pengoleksian serangga kering yang diawetkan.
c.    Taksiderium adalah pengoleksian burung kering yang diawetkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar