Dampak Populasi Penduduk
Kualitas penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini
menimbulkan permasalahan sosial, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan
lahan, air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan
lingkungan. Coba perhatikan tingkat pencemaran yang diakibatkan oleh kendaraan
bermotor antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan. Tentu tingkat pencemaran
udara di kota lebih tinggi. Kepadatan penduduk
mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan. Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak
bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen.
Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan.
Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang
menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara)
mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri
juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida
belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran
yang tidak sempurna.
Jadi dapat
dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen
semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah
gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan
keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan
tingkat pencemaran udara.Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan.
Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang
diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah
penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup
manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan.
Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan
pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa.
Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
Kepadatan penduduk mendorong
peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang
kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi
kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian
produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan.
Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal
industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai
solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan
lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
Thomas Robert Maltus, seorang sosiolog
Inggris, mengemukakan teori yang berjudul Essay on The Principle of
Population. Maltus menyimpulkan bahwa pertambahan penduduk
mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan produksi pangan
mengikuti deret hitung. Jadi semakin
meningkat pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh
karena itu peningkatan produksi pangan perlu digalakkan. Penduduk yang
kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat
terjangkit penyakit seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri.
Lingkungan sehat adalah lingkungan
yang bersih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung kesehatan tubuh
kita.Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat membutuhkan udara untuk bernapas.
Udara yang dihirup mengandung oksigen. Udara yang kita perlukan untuk bernapas
adalah udara yang bersih. Udara yang bersih banyak mengandung
oksigen. Jika kita menghirup udara yang bersih dan mengandung oksigen tersebut
pastinya badan kita akan terasa sehat dan saluran pernapasan pun menjadi lancar
berbeda dengan udara yang ada di pusat perkotaan dan pusat industri pastinya
bukan udara segar lagi yang didapatkan tetapi sudah dikontaminasi dengan polusi
udara akibat dari kegiatan industri ataupun emisi knalpot kendaraan bermotor.
Kalau sudah begitu bagaimana cara mengatasinya?
Dengan menanam tumbuhan hijau kita sudah membantu
untuk mengurangi polusi udara yang berasal dari kegiatan industri ataupun emisi
knalpot kendaraan bermotor. Karena tumbuhan hijau yang ditanam akan
meyumbangkan sejumlah oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk
bernafas. Udara yang ada disekitar tumbuhan hijau tersebut akan terasa segar
dan polusi udara pun akan berkurang.
Kemudian bagaimana dengan lingkungan yang tidak
sehat????
Lingkungan yang tidak sehat terlihat dari keadaan
disekitar lingkungan tersebut. lingkungan tidak sehat adalah lingkungan yang
kotor. Lingkungan yang kotor berarti lingkungan tersebut sudah tercemar.
Pencemaran lingkungan terbagi atas pencemaran air, udara, dan tanah. Banyak
sekali kita lihat lingkungan yang tidak sehat di daerah jakarta ini yaitu
banyak rumah-rumah kumuh yang berada disekitar pinggiran kali atau sungai yang
sudah tidak layak untuk ditempati. Miris sekali memang melihat kota jakarta
yang dikelilingi oleh bangunan bertingkat tetapi masih ditemui rumah-rumah
kumuh didaerah pinggiran jakarta. Sudah saatnya pemerintah untuk segera
meperbaiki lingkungan kumuh tersebut agar jakarta terbebas dari lingkungan yang
tidak sehat.
Bagaimana cara menciptakan lingkungan yang sehat???
Menciptakan lingkungan yang sehat tidaklah sulit untuk
dilakukan dan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang terkadang sering dilupakan
oleh banyak orang, misalnya membuang sampah sekecil apapun pada tempat yang
telah disediakan. Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dan
terbebas dari kontaminasi kotoran dari lingkungan sekitar. Sudah saatnya kita
menjaga dan merawat lingkungan kita agar termasuk kedalam lingkungan yang sehat
dan bersih.
1) Berkurangnya Ketersedian Lahan
Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya
jumkah penduduk menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinggi. Pada sisi lain
,luas tanah atau kahan tidak bertambah.Kepadatan penduduk dapat mengakibatkan
tanah pertanian semakin berkurang karena digunakan untuk pemukiman penduduk.
2)
Kebutuhan
Udara Bersih
Setiap makluk hidup
membutuhkan oksigen untuk pernapasan. Demikian pula manusia sebagai makluk
hidup juga membutuhkan oksigen untuk kehidupanya.Manusia memperoleh oksigen
yang dibutuhkan melalui udara bersih. Udara bersih berati udara yang tidak
tercemar,sehingga udara terjaga dengan baik.Dengan udara yang bersih akan
diperoleh pernapasan yang sehat.
3) Kerusakan lingkugan
Setiap
tahun, hutan dibuka untuk kepentingan hidup manusia seperti untuk dijadikan
lahan pertanian atau pemukiman.Para ahli lingkungan memperkirakan lebih dari
70%hutan didunia yang alami telah ditebang atau rusak parah.Menigkatnya
jumlah penduduk akan diiringi pula dengan meningkatnya penggunaan
sumber alam hayati.Adanya pembukaan hutan secara liar untuk
dijadikan tanah pertaniaan atau untuk mencari hasil hutan
sebagai mata pencaharian penduduk akan merusak ekosistem hutan.
4) Kebutuhan
Air Bersih
Air merupakan kebutuhan
mutlak makhluk hidup.Akan tetapi,air yang dibutuhkan manusia sebagai makhluk
hidup adalah air bersih.Air bersih digunakan untuk kebutuhan penduduk atau
rumah tangga sehari-hari. Air bersih merupakan air yang memenuhi syarat
kualitas yang meliputi syrat fisika ,kimia ,dan biologi.Syarat kimia
yaitu air yang tiidak mengandung zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan
manusia.Syarat fisika yaitu air tetap jernih(tidak brubah warna),tidak
ada rasa ,dan tidak berbau. Syrat Biologi Yaitu air tidak mengandung mikrooganisme
atau kuman-kuman penyakit.
5) Kekurangan Makanan
Manusia sebagai mahkluk hidup membutuhan makanan.Dengan bertambahnya jumlah populasi manusia atau penduduk,maka jumlah kebutuhan makanan yang diperlukan juga semakin banyak.Bila hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksi pangan,maka dapat terjadi kekurangan makanan.Akan tetapi,biasanya laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan makanan.Ketidakseimbangan antara bertambahnya penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia.Akibatnya ,penduduk dapat kekurangan gizi atau pangan .Kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit rendah.,sehingga mudah terjangkit penyakit.
Kemacetan adalah
situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah
kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi
publik yang baik
atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan
penduduk, misalnya Jakarta dan Bangkok.
Kemacetan
lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Penyebab Kemacetan
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:
1.
Arus yang melewati jalan
telah melampaui kapasitas
jalan
2. Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yangmenonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan
belum disingkirkan darijalur
lalu lintas,
3. Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
4. Ada perbaikan jalan,
5. Bagian jalan tertentu yang longsor.
6. kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau
terjadi isyarat sirene tsunami.
7. Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas,
spt : berjalan lambat di lajur kanan dsb.
8. Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
9. Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga
pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan
melewati area tersebut.
Pengaturan lampu lalu
lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu
lintas.
Dampak Negatif Kemacetan
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
Peningkatan kapasitas
1
Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
2 Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan
bakar lebih rendah,
3
Keausan
kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek, radiator tidak
berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
4 Meningkatkan polusi
udara karena pada kecepatan
rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi
yang optimal,
5
Meningkatkan stress pengguna jalan,
Mengganggu
kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam
kebakaran dalam menjalankan tugasnya.
Pemecahan
Permasalahan Kemacetan
Ada beberapa langkah yang
bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus
dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehentip yang biasanya meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan
kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana
seperti:
1. Memperlebar
jalan, menambah lajur
lalu lintas sepanjang
hal itu memungkinkan,
2. Merubah
sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
3. Mengurangi
konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling
dominan membatasi arus belok kanan.
4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui
lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover,
5. Mengembangkan
inteligent transport sistem.
Keberpihakan kepada angkutan umum
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan
dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan
ruang jalan antara lain:
1. Pengembangan
jaringan pelayanan angkutan umum
2. Pengembangan
lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal
sebagai Busway,
3. Pengembangan kereta
api kota, yang dikenal
sebagai metro di Perancis,
Subway di Amerika, MRT di Singapura
Pembatasan kendaraan pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi
bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu lintas yang
lebih ekstrem sebagai berikut:
1. Pembatasan
penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP).
ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain
dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan
dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu
lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan
dibatasi lalu lintasnya,
2. Pembatasan
pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan,
pajak bahan bakar, pajak
kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
3. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau
jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda
motor masuk jalan tol, pembatasan mobil
pribadi masuk jalur busway.
Pengangguran atau tuna
karya adalah istilah untuk
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang
ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara
membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan
dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran
yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial
sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang
adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita
suatu negara. Di negara-negara berkembang
seperti Indonesia,
dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang.
Jenis & Macam Pengangguran
Berdasarkan jam kerjaBerdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
Berdasarkan penyebab terjadinya:
Berdasarkan jam kerjaBerdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
Berdasarkan penyebab terjadinya:
1 Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2 Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja
setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam
selama seminggu.
3 Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak
karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan penyebab terjadinya,
pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
1 Pengangguran
friksional (frictional
unemployment)
Pengangguran
friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya
kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan
pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu
memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang
memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
2 Pengangguran
konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran
konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang
(naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
3 Pengangguran
struktural (structural
unemployment)
Pengangguran
struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi
dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa
diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.
Akibat permintaan berkurang
2.
Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.
Akibat kebijakan pemerintah
4 Pengangguran
musiman (seasonal
Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena
adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
nganggur. Contohnya seperti petani yang
menanti musim tanam, pedagang durian yang
menanti musim durian.
5 Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat
imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah
daripada penawaran kerja.
6 Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat
perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
7 Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi.
Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate
demand).
Penyebab Pengangguran
- Pendidikan Rendah
Tak bisa dipungkiri, tingkat pendidikan yang rendah bisa menyebabkan seseorang untuk sulit mendapatkan pekerjaan.
- Kurang Keterampilan
Banyak orang walauhanyalulusan SMP atau SMA, tetap sukses dibidang tertentu karena
memiliki suatu keterampilan.
Banyak orang walauhanyalulusan SMP atau SMA, tetap sukses dibidang tertentu karena
memiliki suatu keterampilan.
- Rasa
Malas dan Ketergantungan Daripada Orang Lain
Misalnya ada seorang lulusan sarjana yang kemudian tidak mau
bekerja dan lebih suka menggantungkan hidup pada orang tua atau pada pasangan bila sudah menikah.
- Tidak Mau Berwirausaha
Umumnya seseorang yang baru lulus sekolah/ kuliah sangat terpaku dalam mencari pekerjaan, seolah itu adalah tujuan yang sangat mutlak.
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan
pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya.
Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk
terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan
dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung"
di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit,
dilakukan oleh lebih banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar